Jumat, 21 September 2012

ISTILAH MEDIS ANATOMI DAN RADIOLOGI

  1. –algia : nyeri (contoh : neuralgia)
  2. a- or an- : tanpa, tidak, yang semestinya tidak ada.
  3. Abdomen/abdominal : perut
  4. Abdomen akut : gejala nyeri perut secara tiba-tiba karena suatu kelainan atau penyakit intra abdomen.
  5. Abduksi : gerakan menjauhi tubuh atau badan
  6. Adduksi : gerakan mendekati tubuh atau badan
  7. Abses paru : nanah pada paru
  8. ALARA : As Low As Reasonably Achievable, prinsip proteksi radiasi dimana radiasi digunakan seminimal mungkin tanpa mengurangi nilai diagnostik.
  9. Akromion : tulang menonjol di bagian atas
  10. Amprah : surat atau kertas keterangan permintaan tindakan radiologi dari dokter
  11. Anoda : sebagai target pada tabung rontgen yang berfungsi menarik elektron dari katoda.
  12. Anoda bergerak  : Anoda yang bergerak saat ditembaki elektron, berbentuk sebuah piringan yang  berputar dengan kecepatan tinggi, ini membantu untuk menyebarkan panas.
  13. Anoda diam : Anoda yang diam atau tidak bergerak saat ditembaki elektron, biasa ditemukan pada dental unit atau mobile unit.
  14. Angiography / Cath Lab : pemeriksaan invasive radiografi untuk menggambarkan pembuluh darah (ada atau tidak penyempitan)
  15. Antegrade Pyelography (APG) : pemeriksaan radiografi pada system urinaria dengan media kontras yang dimasukkan lewat kateter yang dipasang dengan cara nefrostomi percutan.
  16. Anterior : bagian depan
  17. Anti- : melawan
  18. Apex : puncak
  19. Appendicography : pemeriksaan radiografi untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks (umbai cacing), seperti adanya penyakit usus buntu
  20. Appendiks : umbai cacing
  21. Appendiksitis : penyakit radang usus buntu
  22. Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal
  23. Artefak : bercak pada film rontgen.
  24. Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh
  25. Arthrography : pemeriksaan radiografi pada rongga sendi dengan menyuntikan bahan radioopague (udara atau zat kontras).
  26. Asendens : bagian yang naik
  27. Atenuasi : perlemahan sinar-x setelah melewati objek.
  28. Atresia Ani : kelainan berupa tanpa anus
  29. Auricula : daun telinga
  30. Axial : memotong sumbu Z
B
  1. Barium Enema : sama dengan Colon In Loop
  2. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras.
  3. Barium Meal : sama dengan OMD
  4. Barium Swallow : sama dengan Oesophagografi
  5. Blass : kandung kemih
  6. BNO : Blass Nier Oversich atau foto abdomen yang indikasinya untuk memperlihatkan tractus urinaria
  7. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan tractus urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena.
  8. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikan pada trakea
  9. Bronchopneumonia (BP) : radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing.
  10. Bronkhietaksis : pendarahan pada bronkus (cabang paru)
  11. Bronkhitis : peradangan pada bronkus.
  12. Bucky : Grid yang bergerak saat eksposi.
C
  1. – cele : tumor / penonjolan.
  2. Canalis : sebuah saluran tulang
  3. Caninus : gigi taring
  4. Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries
  5. Cardiomegali : pembesaran jantung
  6. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax.
  7. CAT : Computed Axial Tomography
  8. Caudad : menuju ke  arah kaki / arah dibawah kepala
  9. Caudal : bagian ekor
  10. Caudografi : pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan sacral dengan memasukan bahan kontras
  11. Central Ray (CR) : Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunjukan arah atau jalannya sinar tersebut
  12. Central Point (CP) : Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan
  13. Chepalad : menuju ke arah kepala
  14. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi)
  15. Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras.
  16. Colon : usus besar
  17. Colon Hirschprung : mega kolon atau penyakit/kelainan pada kolon yang disebabkan tidak adanya sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon.
  18. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal.
  19. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +)
  20. Coronal : memotong sumbu Y
  21. Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh
  22. CR : Computer Radiology
  23. Cranial : bagian kepala
  24. CT Scan : Computed Tomography Scan,
  25. Cystogram : sama dengan Retrograde Cystografi
  1. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer.
  2. Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media
  3. Dekstra : bagian kanan
  4. Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup
  5. Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen
  6. Densitometer : alat ukur densitas.
  7. Detail : mampu memperlihatkan gambaran sampai yang sekecil-kecilnya pada
  8. Developer : cairan pembangkit bayangan laten pada film rontgen.
  9. Diastol : angka yang dibawah, yaitu tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel.
  10. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +)
  11. Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan
  12. Dislokasi :  terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi
  13. Distal : bagian yang jauh dari tubuh (menuju kebawah) / ujung
  14. Distorsi : perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film.
  15. Dorsal : punggung tangan atau kaki depan
  16. Dosimeter : alat ukur radiasi
  17. Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas
  18. Dys- : jelek/rusak (contoh : dysfagia)
E
  1. –emia : darah
  2. Echo : suara atau gema
  3. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan jantung.
  4. Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh
  5. Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura
  6. Ekspirasi : buang nafas
  7. Ekstensi : meluruskan kembali sendi
  8. Eksternal : bagian luar
  9. Ekstra Fooding : makanan tambahan (bagi pekerja radiasi)
  10. Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut 
  11. Empisema : nanah di dalam rongga pleura
  12. Emulsi Film : bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Lapisannya terdiri dari AgBr dan gelatine
  13. Endoscopy :  suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ
  14. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy.
  15. Erect : posisi berdiri
  16. Esofaghus (Oesofaghus) : kerongkongan
  17. Etiologi : ilmu tentang penyebab penyakit.
F
  1. Faring : tenggorokan
  2. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin.
  3. FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus ke film
  4. FOD : Focus Objek Distance / Jarak dari Fokus ke Objek
  5. Film Badge “: alat monitor radiasi perorangan.
  6. Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun
  7. Film Badge : alat ukur radiasi (pasif) bagi pekerja radiasi.
  8. Fissura : celah, robek
  9. Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ tubuh yang secara normal tidak berhubungan.
  10. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakan luka bekas operasi dengan memasukan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
  11. Fixer : cairan penetapan bayangan film rontgen.
  12. Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi
  13. Fluoroscopy : pemeriksaan radiografi dimana hasilnya dapat langsung dilihat di layar fluoroscopy atau monitor.
  14. Focal Spot : daerah pada anoda atau target (pada tabung sinar-x) yang ditumbuki elektron. focal spot akan mempengaruhi resolusi gambar radiografi.
  15. Fluorosensi (sifat sinar x) : memandarkan cahaya hanya saat terkena sinar-x.
  16. Fontanel : ubun ubun.
  17. Fraktur : patah tulang  atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
  18. Frontal : dahi
G
  1. Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras
  2. Gastro Intestinal (GI) : saluran pencernaan dari mulut sampai anus
  3. Gastritis : radang pada gaster
  4. Genue : dengkul
  5. Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet  (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium)
  6. Grid : suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur.
H
  1. Hemi- : sebagian
  2. Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada
  3. Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati
  4. Hepatomegali : pembesaran hati
  5. Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut
  6. High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. 
  7. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen.
  8. Horizontal : garis mendatar
  9. Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal
  10. hyper- : berlebihan
  11. hypo- : kekurangan
I
  1. –iasis : kehadiran, keadaan pembentukan sesuatu (contoh : nefrolitiasis)
  2. –itis : peradangan (contoh : cholecysitis)
  3. Iluminator : lampu pembaca foto rontgen.
  4. Immobilisasi  :  pembatasan pergerakan.
  5. Inferior : bagian bawah
  6. Infiltrat : massa (pada paru, seperti dahak, nanah, darah, dll.)
  7. Informed Consent : surat persetujuan pelaksanaan tindakan medis yang diisi pasien setiap akan mendapatkan tindakan medis.
  8. Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan
  9. Insisivus : gigi seri
  10. Inspirasi : ambil nafas
  11. Intensitas radiografi : jumlah tenaga foton yang keluar dari tabung rontgen pada jarak dan luasan tertentu.
  12. Internal : bagian dalam
  13. Intensifying Screen : tabir penguat pada kaset yang berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak.
  14. Invertogram : foto rontgen untuk bayi kasus atresia ani.
  15. Ionisasi : proses pengubahan atau penguraian atom/molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan.
J
1.
K
  1. Karsinoma (Ca) : tumor ganas jaringan epitel.
  2. Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X.
  3. Katoda : filamen pada tabung Rontgen yang bertindak sebagai sumber elektron.
  4. Kedokteran Nuklir: ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran.
  5. Kifosis : bungkuk
  6. Kilovoltage (kV) : tegangan tabung atau satuan beda potensial yang diberikan antara anoda dan katoda (menentukan daya tembus sinar atau kualitas radiasi)
  7. Knee Chest Position : posisi seperti orang  sujud (lutut  dan dada menempel)
  8. Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan untuk mengatur luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi
  9. Kontras : perbedaan warna hitam dan putih pada hasil foto rontgen.
  10. KP : Koch Pulmonum = Penyakit TBC
  11. Kualitas radiografi : daya tembus berkas sinar-x
L
  1. Laten Image (bayangan laten) : bayangan tidak tampak pada film radiografi yang bisa dilihat setelah diproses baik secara manual atau otomatis.
  2. Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri
  3. Left Anterior Obligue (LAO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri depan dekat film.
  4. Left Posterior Obligue (LPO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri belakang dekat film.
  5. LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron )
  6. Lingua : lidah
  7. Long Axis : sebuah garis khayal tubuh yang sejajar  dengan objek memanjang.
  8. Longitudinal : membujur
  9. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.
M
  1. –malacia : pelunakan (contoh : osteomalacia)
  2. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae.
  3. Macroradiography : teknik memperbesarkan bayangan radiograf.
  4. Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai penanda objek  (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri )
  5. MCU : Micturating Cisto Uretrografi  atau Pemeriksaan radiograf untuk menilaian lower urinary tract
  6. Medial : bagian tengah
  7. –megali : pembesaran (contoh: hepatomegali)
  8. Mentus : dagu
  9. Metode : nama suatu posisi, nama orang yang pertama kali menemukan/mengenalkan suatu posisi dalam radiografi (misal : Waters, Towne, Caldwell)
  10. Milli Amphere (mA) : besaran arus tabung atau kemampuan pesawat untuk menghasilkan electron (mengatur intensitas sinar-x)
  11. Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi.
  12. Mobile Unit X-Ray : Pesawat Sinar-X yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa-bawa keruangan lain, misalnya ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU.
  13. Molar : gigi geraham
  14. MRI : Magnetic Resonance Imaging, suatu tehnik pencitraan yang dapat menampilkan informasi anatomis dalam bentuk berbagai irisan langsung (multi planar) penampang tubuh dengan memanfaatkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen.
  15. MSCT : Multi Slice Computed Tomography
  16. Muscullus : otot
  17. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras.
N
  1. Nasokomial, Infeksi : penyakit yang didapat di RS.
  2. Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap)
  3. Nephrolithiasis.: batu ginjal
  4. Nervus : susunan syaraf
  5. Nilai Batas Dosis (NBD) :
O
  1. –oma : tumor (contoh : carsinoma, sarcoma)
  2. –oskop/i : melihat atau alat untuk melihat
  3. Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat
  4. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras).
  5. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (menggunakan media kontras).
  6. OFD : Object Film Distance / jarak dari objek ke film.
  7. Oral : mulut
  8. Os : tulang
  9. Ossa : tulang – tulang
  10. Osteoarthritis : penyakit sendi yang degenerative disertai sakit tulang yang berdekatan.
  11. Overlaping : bertumpuknya dua tulang atau lebih sehingga gambar radiografi jadi tidak jelas
P
  1. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping.
  2. PARI : Perhimpunan Radiografer Indonesi, merupakan suatu organisasi profesi bagi tenaga Radiografer se-Indonesia
  3. Patologi : ilmu penyakit
  4. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak
  5. Pencitraan Diagnostik : suatu cara untuk menghasilkan citra atau gambaran organ bagian dalam  tubuh manusia dengan menggunakan suatu peralatan untuk kepentingan diagnosa penyakit.
  6. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis
  7. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras.
  8. Perifer : bagian tepi
  9. Peritonitis : Radang selaput perut.
  10. PET : Positron Emission Tomography, teknik pencitraan kedokteran nuklir untuk mendeteksi metabolisme dalam jaringan sel.
  11. Placentografi : Pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras,dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan.
  12. Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien
  13. Plantar : telapak tangan
  14. Plumbum (Pb) : disebut juga timbal yaitu bahan yang digunakan untuk menangkal radiasi (no.atom 82)
  15. Pneumothorac : kolaps paru / tertimbunnya udara pada rongga pleura.
  16. Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar.
  17. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut.
  18. Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil  
  19. Posterior : bagian belakang
  20. Premolar : gigi geraham depan
  21. Profunda : dalam
  22. Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh
  23. Proyeksi : suatu gambaran dari sebuah benda/organ pada sebuah bidang tertentu.
  24. Prone : posisi tiduran tengkurup diatas meja pemeriksaan
  25. Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound
  26. Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.
Q
  1. Quality Assurance : suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap
  2. Quality Control (QC) : kegiatan monitoring, evaluasi sehari-hari dan memberikan keputusan terhadap proses yang terlibat dalam produksi serta pemeliharaan terhadap pelaksanaan QA.
R
  1. Radiasi : sinar yang merupakan pancaran tenaga (gelombang) yang dapat merambat pada medium atau tanpa medium.
  2. Radiasi Hambur : radiasi yang mengalami deviasi (hamburan) dalam arahnya saat menembus bahan.
  3. Radiasi Pengion : radiasi yang apabila menumbuk sesuatu, akan berubah menjadi partikel bermuatan listrik (ion)
  4. Radiasi Primer : radiasi yang berasal dari target tabung sinar-x (anoda)
  5. Radiasi Sekunder : radiasi yang keluar dari benda yang dilalui sinar-x
  6. Radiobiologi : cabang biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi pada system hidup.
  7. Radiodiagnostik : pemanfaatan radiasi pengion untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan atau penyakit dengan menggunakan pesawat rontgen.
  8. Radiofotografi : pencatatan bayangan pada film dengan menggunakan sinar-x
  9. Radiograf : foto rontgen / hasil gambaran dari pencatatan bayangan oleh sinar-x
  10. Radiografer : penata rontgen
  11. Radiologi : ilmu yang mempelajari  penggunaan radiasi pengion (sinar-x, gamma, betta, dsb) untuk diagnosa dan terapi.
  12. Radiologi Intervensional : cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi dengan penanganan organ bagian dalam tubuh pasien dengan memasukkan berbagai macam instrumen seperti kateter, kawat penuntun dan stent dengan panduan citra diagnostik real time menggunakan sinar-X.
  13. Radiologist : dokter ahli radiologi dengan gelar Sp.Rad (a.k.a Radiolog)
  14. Radiolucent : Gambaran hitam pada film, diluar gambar tulang (yang tidak menahan radiasi)
  15. Radioopague : Gambaran putih pada film, yang menahan radiasi. Contoh : tulang.
  16. Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel
  17. Radioterapi : pengobatan dengan radiasi pengion.
  18. Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama
  19. Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas
  20. Reject Analysis : suatu analisis penolakan film karena film tersebut tidak memberikan informasi diagnostic jelas.
  21. REM : Radiation Equivalent Man, satuan dosis radiasi setelah memperhitungkan pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
  22. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal.
  23. Resolusi : kemampuan untuk mengakuratkan antara gambaran dengan obyek (sama dengan detail)
  24. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra.
  25. Retrograde Phyelography (RPG) : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria.
  26. Retrograde Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal.
  27. Right Anterior Obligue (RAO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan depan dekat film.
  28. Right Posterior Obligue (RPO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan belakang dekat film.
  29. Rotasi : gerakan memutar sendi
S
  1. Safe light : lampu pengaman berwarna merah di kamar gelap.
  2. Sand bag : bantalan pasir yang berfungsi supaya tidak ada pergerakan pada objek 
  3. Sagital : memotong sumbu X
  4. Sarcoma : tumor ganas jaringan penyambung.
  5. Second (s) : lamanya waktu penyinaran
  6. Sel : bagian yang terkecil dari makluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop
  7. Sella Tursica : lekukan pada sfenoid yang memuat kelenjar hipofisis.
  8. Sentral : bagian pusat
  9. Sharpness (ketajaman) Radiografi : kejelasan gambar pada film radiografi untuk menggambarkan garis tepi gambar yang jelas.
  10. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras)
  11. Silver Recovery : pengambilan lagi perak dari fixer.
  12. Sinistra : bagian kiri
  13. Sinus : sebuah rongga yang berisi udara
  14. Sirkumduksio : gerak sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi
  15. Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras
  16. Sistol : angka yang atas / tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh.
  17. Soft Tissue : teknik radiografi untuk melihat jaringan lunak (kV direndahkan, s dinaikkan)
  18. Speed (kecepatan) radiografi : besarnya perpedaran cahaya yang dihasilkan dalam waktu tertentu.
  19. SPN foto : foto sinus para nasal
  20. Spons : alat yang terbuat dari busa yang digunakan supaya objek tidak mengalami pergerakan
  21. Spuit :  sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector
  22. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya)
  23. Striktura : penyempitan pada organ
  24. Sulcus : depresi atau celah di permukaan organ
  25. Superfisial : dangkal
  26. Super posisi : bertumpuk
  27. Superior : bagian atas
  28. Supine : posisi tidur terlentang di atas meja pemeriksaan
  29. Survey meter : alat ukur radiasi yang hasilnya bisa dilihat langsung dimonitor, prinsipnya seperti scintillation counter.
T
  1. –tomi : pengangkatan / memotong sesuatu.
  2. Ten day rule : prosedur pemeriksaan radiografi HSG, dimana pemeriksaan itu dilakukan setelah 10 hari dari hari pertama haid terakhir karena pada saat itu belum terjadi pembuahan atau pelepasan sel telur dari indung telur dan hari kesepuluh itu biasanya haid sudah berakhir sehingga pemeriksaannya aman.
  3. Termoluminensi Dosimeter (TLD) : alat ukur radiasi (aktif) yang menggunakan prinsip foton (cahaya)
  4. Tesla : satuan untuk kekuatan medan magnet (biasa pada MRI)
  5. Thorax : paru – paru
  6. Tourniquet : berfungsi untuk mengontrol vena dan arteri sirkulasi ke ujung pada jangka waktu tertentu.
  7. Transducer : alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai receiver (penerima). dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. dan fungsi receiver pada transducer adalah merubah mekanik menjadi listrik
  8. Transversal : melintang
  9. Tractus : sistem organ
  10. Tractus Digestivus : Sistem pencernaan
  11. Traktus Genitalius : Sistem reproduksi
  12. Tractus Respitorius : Sistem pernapasan.
  13. Tractus Urinarius : Sistem pengeluaran
  14. Tube Shield : berfungsi sebagai pengaman dan proteksi komponen-komponen yang ada didalamnya, perisai tabung terbuat dari metal + Pb.
  15. Tube Housing : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang berfungsi untuk melindungi insert tube dari benturan fisik dan juga menjaga agar sinar-x tidak menyebar kesegala arah
U
  1. Umbilikus : pusar
  2. Ulcers :    erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )
  3. Useful Beam : radiasi primer yang lewat melalui lubang (cone atau kolimator)
  4. Ureter : yang menyalurkan kencing dari ginjal ke blass
  5. Uretra : saluran yang mengeluarkan urin dari blass.
  6. Urinari : sistem perkemihan
  7. USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah
V
  1. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras positif)
  2. Vasovaskuler : pembuluh darah pada paru-paru.
  3. Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung
  4. Vertebrae : ruas tulang belakang
  5. Vertikal : garis tegak
  6. Vesika urinaria : kandung kemih / blass
  7. Viewing box : boks atau kotak yang didalam nya terdapat sebuah lampu yang digunakan untuk memperjelas atau membantu dalam proses membaca foto rontgen
  8. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.
W
1. Window : berfungsi sebagai jendela pengatur keluarnya sinar-x pada tube housing.
2. Wire : alat yang menghubungkan pulsa listrik dengan kristal
X
1.
Y
1.
Z

Selasa, 18 September 2012

TEKNIK RADIOGRAFI MANUS


Teknik radiografi manus dapat dibuat dengan proyeksi PA, lateral dan oblik serta ada proyeksi khusus untuk melihat obyek ataupun celah sendi tertentu.
Kasus ruda paksa / fracture dibuat dengan proyeksi Pa dan oblik
Dislokasi dibuat dengan proyeksi PA dan lateral
Corpus Alenum, jika luka tembak / logam maka bekas luka tembak di temple logam yang diplester kemudian di buat foto PA dan lateral.
Kelainan Patologis dapat dibuat dengan proyeksi PA, oblik dan juga dibuat dengan proyeksi Ball Catcher untuk kasus Arthritis Rheumatoid.
Anatomi
manus

MANUS PA

Umumnya proyeksi manus dibuat dengan proyeksi PA bukan AP
Posisi Pasien
Duduk menyamping meja pemeriksaan dengan tangan yang akan difoto menempel pada kaset.
Beri sandbag pada antebrachi agar wrist joint tidak overlap dan posisi manus true PA
Posisi Obyek
Telapak tangan menempel di atas kaset dengan jari-jari tangan lurus
Sinar
CP tegak lurus kaset
CR caput metacarpophalangeal Joint III
posisimanuspa
Faktor Eksposi
Tanpa grid dengan 42 kV dan 6,3 mAs
Kriteria
Tampak os carpals, os metacarpals dan phalanges dalam posisi PA kecuali thumb pada posisi oblik dan wrist joint
manuspa
handnormalaplabelled

MANUS LATERAL

Untuk proyeksi lateral dapat dibuat dengan jari-jari ekstension (lateral) tepi ulnaris / radialis menempel film, fleksion dan FAN lateral
Posisi Pasien
Duduk menyamping meja pemeriksaan dengan tangan yang akan di foto menempel pada kaset.
Posisi Obyek
Telapak tangan dan wrist join pada posisi true lateral di atas kaset dengan :
Lateral ekstension, jari-jari tangan fleksi dan (tepi ulnaris menempel film dengan thumb menyamping ventral)/(tepi radialis menempel film dengan tangan endorotasi hingga thumb pada posisi AP)
Lateral fleksion, tangan fleksi dan rapat, jika sakit maka sesuai dengan kemampuan tangan.
FAN lateral, biasanya dibuat dengan menggunakan spon bertingkat / tangan di posisikan seperti kipas (FAN) sehingga jari-jari tidak rapat dan terekspos pada film.
Sinar
CP tegak lurus kaset
CR caput metacarpophalangeal Joint II / pertengahan obyek
posisimanuslateralrad posisimanuslateralekste
posisimanuslateralfleks posisimanuslateralfan

Faktor Eksposi
Tanpa grid dengan 52 kV dan 6,3 mAs
manuslateral manuslateralfleksi
manuslateralfan
Kriteria
Lateral ekstension, (tepi ulnaris menempel
film, tampak phalanges, metacarpals dan distal radius serta ulna saling superposisi kecuali thumb pada posisi PA dan mengalami magnifikasi)/(tepi radialis menempel film, tampak phalanges, metacarpals dan distal radius serta ulna saling superposisi kecuali thumb pada posisi PA)
Lateral fleksion; tampak phalanges, metacarpals dan distal radius serta ulna saling superposisi kecuali thumb pada posisi PA dan magnifikasi, Digits pada posisi fleksion
FAN lateral, Phalanges tergambar masing-masing kecuali bagian proximal serta radius dan ulna saling superposisi.

MANUS OBLIK

Untuk proyeksi oblik biasanya dibuat oblik PA
Posisi Pasien
Duduk menyamping meja pemeriksaan dengan tangan yang akan difoto menempel pada kaset.
Posisi Obyek
Telapak tangan dari posisi lateral kemudian di rotasikan (endosorotasi) dengan ujung-ujung jari menempel kaset sehingga tampak seperti memegang / dapat juga menggunakan spon.
Sinar
CP tegak lurus kaset
CR caput metacarpophalangeal Joint III /V
posisimanusoblik
Faktor Eksposi
Tanpa grid dengan 42 kV dan 8 mAs
Kriteria
Gambaran manus pada posisi oblik kecuali thumb pada posisi lateral
Pada CP metacarpophalangeal joint V os metacarpals I-V minimal overlap daripada pada CP pada metacarpophalangeal joint III.
Radius dan ulna saling overlap / superposisi

Sabtu, 05 Mei 2012

LIMA MAKHLUK HIDUP YANG BISA HIDUP DI LUAR ANGKASA

Pastih adah pertanyaan di dalam benak kitah,"Apakah ada makhluk hidup di bumi inih yang mampuh tinggal dan bertahan hidup di planet lain?". Jikah kitah berbicarah manusia, mungkin tidak. Tetapih kalau yang lainnya, mungkin lima makhluk bumi di bawah ini bisa untuk menjawab pertanyaan tersebut.


Quote:
1. Cacing Yang Hidup di Es Metana



Saya yakin, melihat foto di atas, kamu mungkin akan teringat dengan salah satu makhluk dalam film Alien. Namun, makhluk yang terlihat cukup mengerikan di atas sebenarnya adalah makhluk Bumi. Ya, dia diam di antara kita.

Makhluk ini sesungguhnya adalah seekor cacing yang hidup di lempengan es Metana, yang terdorong ke permukaan dari dasar laut di dekat pantai Mexico.
Es Metana adalah sebuah gas Hidrat yang terbentuk secara alami pada tekanan tinggi dan temperatur rendah di dasar laut yang dalam.

Menurut para ahli dari Pennsylvania State University, penemuan cacing ini telah membangkitkan berbagai spekulasi mengenai kehidupan di luar angkasa.

Erin McMullin, salah satu peneliti yang turut menemukan cacing tersebut, berkata :
"Sangat menyenangkan ketika kita sibuk berspekulasi mengenai kehidupan di planet lain, kita malah terus menemukan bentuk kehidupan baru yang sepertinya bukan berasal dari planet Bumi."

Lalu, jika kita memberikan sebuah tempat baru baginya di angkasa luar, dimanakah tempat yang cocok baginya?
Jawabannya adalah Titan, salah satu bulan Saturnus.

Titan, terdapat lautan Methana yang berlapis-lapis. Jika kita menaruh cacing ini di Titan, ada kemungkinan ia dapat bertahan hidup dengan mendiami lapisan es tersebut.


2. Makhluk Yang Mampu Hidup Pada Ruang Hampa



Setelah melihat foto di atas, saya percaya, kebanyakan dari kamu akan segera teringat dengan beruang. Tidak salah sich, tetapi makhluk lucu ini bukan seekor beruang, ia bernama "Tardigrade". Karena kemiripannya dengan beruang, ia juga sering disebut dengan nama Beruang air.

Berbeda dengan beruang darat yang bertubuh besar, makhluk ini cukup imutz yang hanya memiliki panjang sekitar setengah milimeter. Ini membuatnya tidak terlihat oleh mata telanjang.



Tapi ingat, jangan kamu menilainya hanya dari sekedar ukurannya saja. Makhluk mikro ini termasuk salah satu makhluk hidup yang paling tangguh di muka Bumi ini. Ia memiliki suatu kekuatan super, bisa masuk ke dalam kondisi diam sempurna yang disebut "TUN". Dalam kondisi tersebut, makhluk ini bisa bertahan terhadap fluktuasi temperatur, bahkan yang paling ekstrim sekalipun. KEREN!

Pada tahun 2008, beberapa ekor Tardigrade ikut dikirim ke luar angkasa, dan terbukti kalau mereka bahkan bisa bertahan di dalam ruang hampa udara. WoW!
Jadi, jika kita melepasnya ke ruang angkasa, ada kemungkinan kalau makhluk ini bisa mengarunginya hingga menemukan tempat berdiam yang cocok baginya.


3. Cacing Raksasa Pemakan Belerang



Makhluk ini hidup di tepi gunung api super panas jauh di dasar lautan. Dan ia memakan belerang yang dibawa oleh bakteri lokal.

Cacing raksasa ini bisa bertumbuh hingga sepanjang 2,1 meter dan bisa hidup 5 mil di bawah permukaan laut dalam kondisi tekanan yang ekstrim. Tubuh mereka didominasi oleh warna merah. Ini karena banyaknya nadi yang berisi darah di dalamnya.

Yang menarik dari cacing ini adalah kemampuannya bertahan terhadap panas yang ekstrim dan masih tetap bisa menerima kebutuhan hidup yang cukup.

Dimanakah tempat yang cocok baginya di luar angkasa?
Makhluk ini mungkin bisa hidup di Venus, dimana terdapat sumber belerang yang luar biasa banyak disana.


4. Mikroba Antartika Pemakan Besi



Darah mengalir deras di Antartika. Apakah ada pembantaian hewan besar-besaran yang sedang berlangsung disana?
Ternyata tidak! Unsur berwarna merah itu ternyata mikroba yang berdiam di dalam kumpulan air yang terjebak di bawah lapisan es.

Menurut majalah Nature:
"Cairan ini telah terjebak di dalam glasier selama paling tidak 1,5 juta tahun lamanya. Di dalamnya, paling tidak terdapat 30 jenis bakteri yang masing-masingnya memiliki pergerakan kimia yang unik."

Menurut salah satu peneliti bernama Mikucki, mikroba ini menggunakan sulfat sebagai katalis dalam sebuah rantai reaksi yang kompleks dimana penerima elektron akhirnya adalah besi.
"Ini adalah contoh bagaimana sebuah ekosistem berhasil bertahan walaupun tertutupi oleh kegelapan dan es yang tebal."
"Life Finds a Way."

Dengan karakteristik ini, maka mikroba ini mungkin dapat hidup di Europa, salah satu bulan Jupiter yang memiliki lautan yang kaya akan zat besi di bawah lapisan esnya yang tebal.

5. Bakteri Yang Mampu Bertahan Dari Radiasi



D. Radiodurans adalah nama bakteri ini. Ia mampu bertahan dalam dosis radiasi seribu kali lebih kuat dibanding dosis yang dapat diterima manusia. Kemampuan ini didapatkannya karena sistem pemulihan DNA-nya yang unik.

Manusia yang menerima radiasi umumnya meninggal karena partikel radioaktif tersebut menghancurkan DNA-nya. Akibatnya sistem regulasi di tubuh pun terhenti.

Namun, tidak dengan bakteri ini, secara menakjubkan ia mampu menyusun kembali DNA-nya yang telah hancur.

Salah satu masalah yang dihadapi ketika manusia mencoba untuk hidup di bulan atau Mars, adalah adanya radiasi yang cukup mematikan. Jika bakteri ini dilepas di angkasa, maka radiasi yang ada di sana tidak akan mampu mempengaruhi tubuhnya.


Jadi, jika suatu saat kita mungkin telah mampu menjelajahi angkasa luar beserta planet-planetnya, jangan heran kalau suatu hari kita bisa menemukan makhluk seperti ini di sana. Mungkin saja. Why not?

Sabtu, 21 April 2012

ANATOMI ABDOMEN

ABDOMEN adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999).
Rongga Abdomen dan Pelvis (Pearce, 1999)
Keterangan : 
1. Hipokhondriak kanan 
2. Epigastrik 
3. Hipokhondriak kiri 
4. Lumbal kanan 
5. Pusar (umbilikus) 
6. Lumbal kiri 
7. Ilium kanan 
8. Hipogastrik
9. Ilium kiri

Isi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus dan usus besar (Pearce, 1999).


1. Lambung
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut anthrum pyloricum.
Fungsi lambung :
a. Tempat penyimpanan makanan sementara.
b. Mencampur makanan.
c. Melunakkan makanan. 
d. Mendorong makanan ke distal.
e. Protein diubah menjadi pepton.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan. 
g. Faktor antianemi dibentuk. 
h. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum (Pearce, 1999).


2. Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar. 
Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm.
b. Yeyenum adalah menempati dua per lima sebelah atas dari usus halus.
c. Ileum adalah menempati tiga pertama akhir.

Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung isi duodenum adalah alkali. (Pearce, 1999)


3. Usus Besar
Usus halus adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter.
Fungsi usus besar adalah :
a. Absorpsi air, garam dan glukosa.
b. Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.
c. Penyiapan selulosa.
d. Defekasi (pembuangan air besar) (Pearce, 1999)


4. Hati
Hati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secara luar dilindungi oleh iga-iga.
Fungsi hati adalah :
a. Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah.
b. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai pengantar matabolisme.
c. Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.
d. Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa.
e. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
f. Hati sebagai penghancur sel darah merah.
g. Membuat sebagian besar dari protein plasma.
h. Membersihkan bilirubin dari darah (Pearce, 1999).


5. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher. 
Fungsi kangdung empedu adalah :
a. Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu.
b. Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat. (Pearce, 1999).


6. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Fungsi pankreas adalah :

  1. Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
  2. Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
  3. Menghasilkan hormon insulin → mengubah gula darah menjadi gula otot (Pearce, 1999).


7. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7½ centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140 gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra. 
Fungsi ginjal adalah :
a. Mengatur keseimbangan air.
b. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
c. Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. (Pearce, 1999)

8. Limpa
Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma.

Fungsi limpa adalah :
a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.
b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat besi bebas.

Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.
b. Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.
c. Dua margo yaitu margo anterior dan posterior
Rongga Abdomen Bagian Depan
Keterangan : 
A. Diafragma
B. Esofagus
C. Lambung
D. Kaliks kiri
E. Pankreas
F. Kolon desenden
G. Kolon transversum
H. Usus halus
I. Kolon sigmoid
J. Kandung kencing
K. Apendiks
L. Sekum
M. Illium
N. Kolon asenden
O. Kandung empedu
P. Liver
Q. Lobus kanan 
R. Lobus kiri

  • Patologi Abdomen
  1. Peritonitis, merupakan radang pada peritoneum yang sangat berbahaya sebagai komplikasi dari penyebaran infeksi yang terjadi pada organ-organ abdomen seperti appendicitis, salphingitis, rupture, saluran cerna, luka tembus abdomen.
  2. Obstruksi usus, merupakan penyumbatan usus yang terjadi karena adanya daya mekanik dan mempengaruhi dinding usus sehingga mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus.
  3. Preumo peritoneum, merupakan adanya udara di dalam rongga peritoneum, (Bontrager, 2001) 
  4. Editis Ulseratif, merupakan penyakit dimana daerah yang luas dari usus besar meradang dan mengalami ulserasi. (Bontrager, 2001) 
  5. Volvulus, disebut juga torsi merupakan pemutaran usus dengan mesenterium sehingga poros. (Bontrager, 2001) 
  6. Tumor / neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh (Dr. Kristanto)
  7. Ulkus atau tukak yaitu terjadi apabila sebagian permukaan tulang jaringan hilang sedang sekitarnya meradang. Bisa terjadi di kulit atau alat dalam seperti lambung dan usus (Dr. Kristanto).