Tulang mandibula
Mandibula adalah tulang rahang bawah dan merupakan tulang muka yang
paling besar dan kuat. Mandibula merupakan satu – satunya tulang pada
tengkorak yang dapat bergerak. Mandibula dapat ditekan dan diangkat pada
waktu membuka dan menutup mulut. Dapat ditonjolkan, ditarik ke belakang
dan sedikit digoyangkan dari kiri ke kanan dan sebaliknya sebagaimana
terjadi pada waktu mengunyah (Pearce, 2002). Pada perkembangannya
tulang ini terdiri dari dua belahan tulang yang bersendi di sebelah
anterior pada simpisis mental, persatuan kedua belahan tulang ini
terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah korpus yang letaknya
horisontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menjorok ke muka serta
mempunyai dua buah cabang yang menjorok ke atas dari ujung posterior
korpus (Bajpai, 1991).
Bagian – bagian mandibula, yaitu (Bajpai, 1991) :
A. Korpus
Korpus juga mempunyai dua permukaan, yaitu :
1) Permukaan eksternus
Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu
linea oblikum yang meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju
ke bawah dan ke muka serta berakhir pada tuberkumum mentale di dekat
garis tengah. Dan terdapat juga foramen montale yang terletak di atas
linea oblikum dan simpisis menti yang merupakan rigi di garis tengah
yang tidak nyata di bagian atas pada tengah pada tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari korpus mandibula.
2) Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea
milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju
ke bawah dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini menjadi
origo dari muskulus milohyodeus. Linea milohyoidea membagi fossa
sublingualis dari fossa submandibularis.
Korpus mempunyai dua buah pinggir, yaitu :
1) Pinggir atas (alveolaris)
Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat delapan lekuk dari
masing – masing belahan mandibula ( dua untuk gigi seri, satu untuk gigi
taring, dua untuk gigi premolar dan tiga untuk gigi molar). Pada orang
tua setelah gigi – gigi tanggal lekuk – lekuk ini tidak tampak karena
atropi tulang yang mengakibatkan berkurangnya lebar corpus mandibula.
2) Pinggir bawah (basis)
Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior
dengan pinggir bawah ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak
pada batas gigi molar ke tiga, di tempat ini basis disilang oleh arteri
fasialis. Fossa digastrika yang merupakan lekukan oval terletak pada
masing – masing sisi dari garis tengah. Merupakan origo dari venter
anterior muskulus digastrikus. Sepanjang seluruh basis dilekatkan lapis
dari fasia kolli dan tepat di atasnya (superfasialis) dilekatkan
platisma.
B. Ramus
Ramus terdiri dari dua permukaan, yaitu :
1) Permukaan eksternus (lateralis)
Permukaan ini kasar dan datar. Bagian posterior atas licin yang
berhubungan dengan glandula parotis. Sisa dari permukaan merupakan
insersio dari muskulus masseter.
2) Permukaan internus (medialis)
Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari
kanalis mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh –
pembuluh darahnya.
Pinggir – pinggir pada ramus, yaitu :
- Pinggir superior, merupakan insisura – insisura tajam dan cekung mandibularis di antara prosesus – prosesus koronoideus dan prosesus kondiloideus.
- Pinggir anterior, melanjutkan diri ke bawah dengan garis oblik.
- Pinggir posterior, tebal dan alur – alur merupakan permukaan medialis dari glandula parotis.
- Pinggir inferior, melanjutkan diri dengan pinggir inferior korpus dan bersama – sama membentuk basis mandibula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar